Kamis, 06 Maret 2014

:'

Aku rasa waktu 6 bulan bukan waktu yang sebentar untuk saling berkenalan sebelum akhirnya memutuskan untuk pacaran. Ya kan ? Kamu tau aku sayang sama kamu kan ? Kamu tau aku selalu menyimpan rindu yang luar biasa besar untuk mu ? Kamu tau ? Enggak. Kamu nggak perlu tau itu semua. Yang kamu perlu tau aku selalu nunggu kamu disini dengan sepenuh hati dan rasa sayang. Sebelum akhirnya kamu memutuskan kita lebih baik berteman aja. Iya, baru sebulan kita pacaran dan kamu mengakhiri semuanya.

Kamu tau ? Aku hampir ga percaya. Aku hampir ga bisa nerima kenyataan. Aku gatau harus gimana saat itu. Aku gatau salahku apa. Aku berusaha memperbaiki semuanya. Memperbaiki hubungan kita. Tapi apa ? Kamu menjauh, kamu menghindar, kamu pergi begitu saja. Kamu jahat ! Kamu ga lihat luka disini ? kamu ga lihat ?? Kamu baru saja meninggalkan orang yang sangat menyayangimu, mencintaimu dengan semua kekuranganmu. Kamu ga akan tau itu. Karena kamu ga pernah melakukan hal yang sama. Aku tau selama ini ucapan sayangmu itu palsu. Iya kan ? Selama ini kamu berusaha untuk benar-benar sayang tapi ga bisa. Iya kan ? Itu kan kenapa akhirnya kamu memilih pergi ?

Apa ? Aku salah ? Lalu apa ? Tolong jelasin ke aku alasan yang sebenarnya kalo kamu gamau aku menuduhmu dengan alasan yang salah. Tolong jelaskan ! Jangan hanya pergi meninggalkan luka tanpa sebab. Seharusnya kamu bisa lebih dewasa dari ini. Seharusnya kamu bisa. Aku disini benar benar mencintaimu. Sementara kamu ? Sibuk dengan ke pura pura an mu ? Sibuk dengan semua kepalsuanmu.

Kamu tau ? Kamu harus tau ini. Saat ini aku benar benar menutup hatiku untuk orang lain. Kenapa ? Karena aku belum bisa membuang rasa sayang ku ke kamu. Aku masih mencintaimu, Aku masih menunggu suatu saat semua dapa berubah. Kamu bisa melihat ketulusan hati ku ini. Hati yang benar benar tulus menyayangimu.

Kamu tau ? Aku kehilangan semangatku. Kenapa kamu harus pergi disaat aku sedang butuh kamu ? Kenapa harus disaat seperti ini ? Aku lagi bikin skripsi lhoh !! Dan kamu pergi. Kamu yakin kamu mau pergi ? Baiklah. Pergilah. Temukan hati yang bisa membuat mu nyaman untuk berlabuh. Sementara aku disini, menutup hati dan akan terus menunggu. Menunggu rasa ku ke kamu bisa tergantikan, meski itu sangat sulit.

:'

Selasa, 25 Februari 2014

JODOH

Untuk yang kesekian kalinya aku diharuskan menutup kembali hati ku. Dengan alasan aku kembali dikecewakan dengan alasan yang sama. Aku tidak tau kenapa hal ini lagi yang harus aku rasakan. Kenapa hal ini lagi yang harus terjadi padaku. Aku juga perempuan, sama seperti yang lain. Tapi rasanya hanya aku yang mengalami hal seperti ini.

Terkadang aku menghibur hatiku dengan alasan bahwa akan ada akhir yang indah setelah ini. Meskipun aku salah. Hal itu terjadi lagi, lagi, dan lagi dengan orang yang berbeda. Aku seperti keledai yang begitu mudahnya dikelabui. Atau mungkin aku terlalu sederhana untu urusan cinta. ya. Bahkan aku tidak au cinta itu apa. Aku belum memahami nya sedikitpun. Mungkin karena itu juga aku harus merasakan sakit berulang kali.

Jujur saja aku tidak pernah mencari. Mereka datang dengan sendirinya. Datang dengan janji yang selalu sama, indah. Angan-angan yang sangat tinggi. Kemudian pergi meninggalkan semua janji dan angan begitu saja. Selalu demikian. Selalu sama. Mungkin tidak semunya sama. Beberapa kali aku yang memilih untuk meninggalka. Dengan alasan ketidak pastian. Alasan itu juga yang mungkin akan aku gunakan kali ini.

Aku juga perempuan yang ini memiliki masa depan yang indah. Entah dalam hal karir ataupun jodoh. Untuk karir, masih aku perjuangkan hingga saat ini. Tapi untuk jodoh, rasanya aku sudah lelah untuk berjuang. Aku merasa sudah sangat jenuh. aku berpikir pasrah. Kenapa aku tidak minta dijodohkan saja oleh orang tua. Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya bukan, jadi tidak mungkin menjerumuskanku. Tapi pemikiran ku berbeda dengan orang tuaku. Mereka sangat idealis. Aku dibiarkan untuk mencari sendiri pasangan hidupku. Meskipun aku tau terkadang mereka merasa takut, cemas, dan khawatir anak sulungnya ini menjadi perawan tua. Hei !! I fell same with you ma, pa !! Aku sudah berusaha. Hanya saja memang belum saat nya aku dipertemukan dengan nya (tidak tau siapa).

Mungkin memang iya bahwa aku terlalu selektif, tidak hanya dalam hal memilih jodoh, tapi dalam semua hal. Tapi itu semua tidak tanpa alasan. Aku hanya ingin yang terbaik. Tidak salah kan ???? Ayo lah realistis aja. Kalo aku asal memilih, banyak kok diluar sana yang mau sama aku (agak pede), tapi beneran. Tapi aku nya yang gak mau. Ya gimana lagi. Ya Allah :'))





Kamis, 12 Desember 2013

Draft Wishes

Aku marah. Aku beci. Aku kecewa.
Bukan sama kamu. Tapi sama keadaan.
Aku marah karena aku gatau alasan ku bisa se sayang ini ke kamu.
Aku benci karena harus merasakan rindu yang tidak pernah mempunyai solusi.
Aku kecewa karena harus ada dalam keadaan seperti ini. Kenapa harus aku.
Aku tau seharusnya aku tidak ber hak menyayangi mu.
Aku tau seharusnya aku tidak pantas merindukanmu.
Tapi aku tidak tau kenapa aku menangis saat memikirkan mu.
Kamu yang maya, tampak begitu nyata dalam imajinasiku.
Allah begitu jahat, membiarkan aku merasakan kondisi seperti ini lagi.

Ya Allah, Jika kali ini aku harus merasakan pahit lagi, jika semua ini harus berakhir tanpa alasan. Aku tidak akan pernah lagi percaya apa itu cinta. Jika dia baik untuk ku, dekatkan kami, dan biarkan kematian yang memisahkan. Namun jika bukan dia, gantikanlah sosok nya, dan biarkan dia bertemu dengan orang yang lebih baik dariku. Berjanjilah, jaga dia, beri dia kesehatan yang tak pernah putus. Aku hanya bisa berdoa dalam jarak yang terbentang, untuk setiap kebaikan bagi nya. Sayangi dia, sayangi lah karena hanya kasih sayang mu yang sempurna.

Aku yang terlalu sensitif, atau memang ini semua keinginanmu, aku tidak tau.
Aku hanya merasa ada yang berbeda. Sikapmu.
Kamu juga pernah sesibuk ini sebelumnya.
Tapi itu tidak membuat komunikasi kita berkurang.
Tidak seperti kali ini, kamu lebih terlihat menyibukkan diri, hingga untuk mengirim pesan singkat saja kamu tidak punya waktu.
Mungkin aku harus mulai membatasi rasa sayang ini.
Agar tidak terlalu berlebih, agar tidak terlalu perih nanti nya.
Tapi tolong, yakinkan aku bahwa apa yang aku rasakan ini salah.
Yakinkan aku, bahwa hati mu masih untuk ku, masih bisa ku tinggali.

Buatlah aku percaya, seberapa jauh jarak yang membatasi kita, itu tidak membatasi rasa sayang yang kita miliki.

Minggu, 01 Desember 2013

Pencerahan

01-12-2013

Tadi sore aku nganterin sodara ke plaza marina (surabaya), nah waktu di tengah jalan tiba-tiba aja hujan turun dengan derasnya. Mana ga bawa jas hujan lagi. Katanya sih sepeda motor laki gapunya bagasi buat nyimpen jas hujan. Alhasil kita basah-basahan sambil nyari tempat buat berteduh. Taaaraaaa !! Kita dapet tempat buat berteduh, bareng sama pengguna motor lain yang sama-sama ga bawa jas hujan. Tidak cukup baik tempatnya (di bawah pohon). Jadi meskipun udah berteduh tetep aja basah kuyup.

Tapi ga masalah. Justru  karena kejadian ini, aku dapet pencerahan hidup. Aku menemukan beberapa kejadian. Dimana keduanya berasal dari pengendara motor. Untuk beberapa saat setelah berteduh aku hanya bergumam dalam hati, seandainya ini tadi aku pergi naik mobil, mungkin tidak akan kehujanan seperti ini, mungkin tidak akan basah kuyup seperti ini. Kulihat sekeliling. Semuanya diam, aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan. Mungkin saja sama dengan apa yang sedang kupikirkan.

Lalu kulihat di ujung tempat aku berteduh. Ada seorang pria dan seorang wanita yang sedang menggendong seorang bayi. Mungkin anak pertamanya. Karena pasangan itu masih relatif muda. Kulihati saja mereka. Aku cukup kasihan (sama bayi nya), mungkin dia merasa sangat dingin. Aku yang sudah sebesar ini saja kedinginan, apalagi bayi itu. Aku terus melihati mereka bertiga. Sampai akhirnya, ayah si bayi berjalan menuju salah satu sepeda motor untuk mengambil jas hujan. Astaga barang bawaannya banyaaaaaak sekali. Dua tas koper, satu tas ransel, dan satu babybag ditaruh dibagian depan (motor matic) dan satu tas wanita yang dikalungkan di leher nya, punya istrinya mungkin. Lalu pria itu mendatangi lagi istrinya untuk memakai kan jas hujan. Kemudian dia memakai jas hujan untuk dirinya sendiri. Sekali lagi aku kasian sama si bayi. Setelah itu mereka berjalan menuju motor, menata harus bagaimana mereka duduk dengan barang bawaan sebanyak itu dan harus menggendong seorang bayi. Untungnya si bayi dalam posisi tidur. Kalau nangis, mungkin aku akan ikut pusing. Tapi beneran, ribet banget. Untung anak nya baru satu. Kalo dua, tiga, atau bahkan empat ??? Entahlah :(

Beberapa menit kemudian, hujan lumayan reda, aku sama sodara ku pun lanjut lagi. Yah elaaah baru juga jalan, hujan deres lagi, akhirnya kita berteduh di Pos Polisi terdekat, lumayan lah daripada di bawah pohn "lagi" hehe. Nah di tempat ini lah aku melihat kejadian yang kedua. Ada pasangan suami istri yang juga relatif muda. Berteduh dengan seorang bayi "lagi." Parahnya kali ini si bayi rewel. Bayi nya terus nangis. Ibu nya yang menggendong sampai bingung harus gimana, sedangkan ayahnya lagi bikin susu di botol. Udah dikasih susu tetep aja nangis, ibunya ngambil inisiatif melihat pampers yang dipake si bayi. Daaaaaaan si bayi ternyata pup. Ibu nya mau ga mau harus mengganti pampers nya di tempat umum. Kasian bayi ini, pasti dingin sekali dan sangat tidak nyaman. Parahnya lagi mereka tidak membawa jas hujan, bahkan saat hujan tinggal rintik-rintik mereka lebih memilih menunggu sampai benar-benar reda.

Sampai di rumah aku masih berfikir gimana nasibnya bayi-bayi itu tadi. Udah sampe rumah ato masih kedinginan di jalan. Untung anak nya masih satu, kalo lima udah gimana bawanya. Aku jadi mengambil kesimpulan, Menikah itu tidak main-main. Banyak hal yang perlu dipikirkan. Mulai dari tempat tinggal setelah menikah, biaya hidup sehari-hari, biaya sekolah anak, biaya kesehatan, bahkan kendaraan yang akan dipakai pun harus dipikirkan. Kalo anaknya satu seperti orang-orang tadi, masih bisa lah diatasi dengan motor. Trus kalo rejeki nya dikasih anak lebih dari satu ?? Kesimpulannya, mungkin aku akan menikah setelah aku bisa membeli mobil sendiri. Bukan dibelikan orang tua, bukan juga pemberian atau bahkan pinjam milik orang tua. Rumah ? Itu nomer dua setelah mobil menurutku :))

Sabtu, 23 November 2013

w o r l d: Tidak Bisa Dipercaya

w o r l d: Tidak Bisa Dipercaya: Aku merasakan kejanggalan itu dari awal. Aku juga mengutarakannya. Tapi aku tidak habis pikir, betapa bodohnya aku bisa diperdaya oleh duni...

Tidak Bisa Dipercaya

Aku merasakan kejanggalan itu dari awal. Aku juga mengutarakannya. Tapi aku tidak habis pikir, betapa bodohnya aku bisa diperdaya oleh dunia maya. Hanya dengan pesan teks dan telepon aku mengirimkan sejumlah uang yang tidak sedikit kepada dia. Dia, orang yang belum ku ketahui namanya, tempat tinggalnya, dan asal-usulnya. Bodoh kan ?? Tidak aku tidak bodoh. Aku hanya sedikit TOLOL.

Lihai sekali memang orang itu. Tutur bahasanya, penulisannya, dan cara dia berbicara. Sangat cerdik sekali. Membuatku benar-benar terpedaya, sangat mudah percaya kepadanya. Awalnya aku berusaha meyakinkan diriku bahwa aku sedang menjadi korban penipuan. Aku yang selama ini tidak mudah memberi kepercayaan kepada orang lain terutama orang yang tidak ku kenal, baru saja ditipu habis-habisan. Uang tabunganku ludes. Habis sudah semuanya. 

Masih mau bilang aku bodoh ? Tidak. Aku hanya GOBLOK saja sebenarnya. Aku tidak tau apa yang sudah membuatku benar-benar percaya kepadanya. Untuk saat ini, keinginan melaporkan orang itu ke pihak yang berwajib memang ada. Tapi aku masih memberi waktu, memberi waktu untuk orang itu siapa tau saja dia sadar dan mengembalikan uangku. Atau mungkin, memberi waktu kepada diriku sendiri., agar aku yakin bahwa aku sudah ditipu, bahwa aku sudah menjadi korban penipuan. Atau mungkin, aku memang bodoh ??

Hahaha entahlah, aku mulai tidak habis pikir. Tidak bisa dipercaya aku menjadi korban penipuan, hal yang sudah terlalu sering dicemaskan oleh orangtua ku, hatiku juga mencemaskannya. Dan sekarang logika ku kalah dari hati kecilku. Logika terlalu egois untuk mengakui kekalahanku sendiri.

Aku sedih ?? Tidak. Aku hanya sedikit menangis saat aku sedang bersujud dan bersimpuh. Aku merasa ini adalah karma ku sendiri. Karena tidak sepantasnya aku percaya penuh pada makhluk selain Allah tuhanku. Aku merasa sangat sakit saat kepercayaanku dipermainkan, oleh orang yang tidak kukenal. Aku yakin Allah merasakan sakit yang sama saat kepercayaanku pada Nya terbagi untuk makhluk yang sedikitpun tidak lebih hebat dari Nya. Ya, aku mengakui, ini kesalahanku, aku berusaha melapangkan ini, aku ikhlas. Urusan meja hijau kita lihat saja, aku pasti bisa membuat orang itu berada dibalik jeruji.

Senin, 04 November 2013

FENOMENA



Selamat sore :)
Kadang aku aneh melihat sekitarku.

Di sebelah kanan ku, ada tiga orang perempuan. Dua ibu-ibu dan seorang gadis. Sepertinya anak dari salah satu ibu-ibu itu. Dibalik badan nya yang sangat besar, remaja perempuan itu terlihat seperti tersiksa dibalik baju kembennya. Mungkin dia ingin terlihat modis. Tapi salah, dia justru terlihat menggelikan. Dia memakai kemben, tapi lihatlah ke bawah, dia mengenakan sandal jepit. Ah tidak cocok sekali pokoknya. Oke oke deh baik lah. Sebenarnya aku tidak ingin mengkritik pakaian yang dia pakai. Aku juga tidak ingin menertawakannya. Karena aku sadar, aku bukan model, aku bukan designer, dan aku juga bukan ahli tata busana. Jadi yang mau aku ceritakan, adalah saat dia bercerita dengan kekasihnya. Sambil bercerita, dia menunjukkan foto keksihnya kepada ibu-ibu yang duduk di depannya. Dia menjelaskan bahwa kekasihnya berusia 4 tahun lebih dewasa darinya, sudah bekerja, tinggi, dan sangat kurus. Dia bercerita banyak hal. Tapi aku tidak ingin mendengar semua nya. Karena itu akan membuatku tertegun. Berfikir semua keanehan.

Entah berapa jauh jaraknya, namun kuperkirakan sekitar 5 meter di depanku. Segerumbulan wanita. Ada 4 orang dan semuanya berkerudung. Bukan kerudungnya, namun busana nya, semua cenderung belum modern. Mereka sibuk dengan laptop nya masing-masing, seperti mengerjakan suatu deadline. Tapi mereka masih bias bergurau, tertawa sembari memakan makanan kecil yang mereka beli, sebagai cemilan. Tidak ada yang menarik sih. Semuanya biasa saja. Iya, terlihat biasa saja sejauh ini. Terkadang, hening terciptakan di antara mereka. Mungkin aku akan sangat bosan jika ada di sana. Ya, sangat membosankan. Hingga akhirnya aku melihat ada yang menghampiri salah satu dari mereka. Satu per satu datang. Awalnya aku kiran itu adalah rekan ke empat wanita itu. Yang akan bergabung dan ikutan sibuk dengan laptopnya. Tapi ternyata tidak, setelah lama, aku baru sadar. Ketiga lelaki itu sebelum akhirnya datang satu lagi, semua empat totalnya, sedang menunggu pasangannya masing-masing, dengan suka rela yang sedang berkutat dengan laptopnya. Ya, hanya menunggu dan sama-sama diam satu sama lain. Mereka sangat membosankan. Sangat sangat sangat. Tapi cukup menarik bukan. Baiklah mungkin ini sudah biasa menurutmu, menurut kalian, tapi tidak menurutku. Yah, sangat tidak biasa, entahlah.

Ada lagi, cukup jauh tempatnya dari meja kursiku. Mereka hanya berdua. Sepasang kekasih sepertinya. Aku tidak sok tau. Buktinya mereka duduk berdampingan, makan sepiring berdua,mereka saling suap satu sama lain, daaaaan foto berdua juga tuh. Sudah cukup kan bukti nya kalo mereka berdua pacaran ?? Lalu apa yang menarik dari mereka berdua ?? TIDAK ADA !!! Ya, karena itu hal biasa yang dilakukan dua orang yang sedang pacaran. Satu hal yang membuatku terpana adalah tentang salah satu dari mereka. Iya. Fisik nya. Perempuan itu duduk di kursi roda. Hanya memiliki satu kaki. Dan satu kaki lainnya masih terbalut perban coklat. Entahlah, aku seperti melihat adegan sinetron. Sangat mengharukan. Bahagianya dia memiliki lelaki yang selalu ada di sampingnya. Mau menerima semua kekurangannya. Sangat istimewa aku diberi kesempatan untuk menyaksikan semua ini.

Sebenernya masih banyak yang bias aku tulis dan bias ku ceritakan di sini. Tapi sayang nya, orang di “cafĂ©” ini terlalu banyak. Heiiii !! Tapi bisa kah kalian memahami ketiga cerritaku tadi ?? Memahami ke tiga fenomena yang kulihat langsung dari mata kecilku, bisa kah ?? Aku tidak tau apa yang kalian pikirkan, dan bagaimana cara kalian memahaminya. Tapi aku, aku berfikir. Aku yang saat ini masih sendiri, aku yang belum punya kekasih, mulai mengerti arti sebuah ketulusan. Dimana untuk mencintai, tidak butuh yang namanya materi, tidak harus modis, dan tidak butuh fisik yang sempurna. Karena yang dibutuhkan hanyalah rasa saling memiliki, saling perhatian, dan saling menguatkan satu sama lain. Hehe :’)